Sebagai pelindung tubuh terluar, kulit rentan untuk mendapatkan cedera atau luka akibat aktivitas sehari-hari maupun bakteri yang ada di lingkungan sekitar. Penyebab cedera kulit bisa berasal dari infeksi berupa bakteri jamur atau virus parasit, reaksi inflamasi seperti peradangan kulit maupun gigitan serangga, hingga trauma seperti memar atau luka tergores, tersayat, serta jahitan.
Nah, luka bakar adalah cedera yang dapat mengakibatkan kerusakan kulit secara permanen. Apa itu luka bakar? Luka bakar adalah kerusakan lapisan kulit yang disebabkan oleh benda panas seperti api, air panas, uap panas, dan bahan kimia. Setelah terkena luka bakar, biasanya penderita akan mengalami masalah kulit seperti kulit melepuh, nyeri, kulit terkelupas, kulit merah, syok, pembengkakan dan gosong.
Luka bakar memiliki tiga klasifikasi derajat. Luka bakar derajat 1 terjadi di permukaan kulit yang menimbulkan kemerahan pada kulit bagian atas (epidermis). Contohnya seperti terbakar matahari, yang membuat kulit kemungkinan akan memerah dan perih ketika disentuh tapi tidak menimbulkan lepuhan.
Luka bakar derajat 2 mencapai titik didih atau lebih tinggi sehingga menyebabkan kerusakan di lapisan kulit yang lebih dalam (dermis). Luka bakar derajat 2 ini ditandai dengan kulit memerah, bengkak, timbulnya lepuhan, kulit menjadi mengkilap dan basah dan sakit apabila terkena sentuhan. Selanjutnya luka bakar derajat 3 menyebabkan kerusakan pada seluruh jaringan kulit hingga mencapai lapisan lemak, serta merusak saraf dan pembuluh darah.
Pertolongan pertama pada luka bakar:
1.Menggunakan air yang sejuk
Pertolongan pertama paling mudah adalah sobat CNI bisa melakukannya dengan keran air. Bagian kulit yang terkena panas sehingga menyebabkan luka bakar langsung di aliri air yang mengalir selama 3-5 menit untuk menetralisir suhu kulit akibat terkena panas.
2.Kompres dengan es
Sobat CNI boleh mengompres luka bakar tapi tidak langsung kulit bersentuhan dengan es batu, akan tetapi kain yang berisi es batu. Lalu tempelkan kain yang berisi es batu dengan kulit dan kompres selama 3-5 menit. Lalu jeda 15 menit dan lanjut ke kompres yang kedua. Sobat CNI bisa ulangi kompres beberapa kali sampai kulit dengan luka bakar semakin membaik
3.Tutup luka bakar
Gunakan perban yang steril untuk menutupi bekas luka bakar. Jika sobat CNI tidak memiliki perban, sobat CNI dapat melakukannya dengan kain yang bersih untuk mencegah infeksi dan kuman menempel pada kulit yang mengalami luka bakar.
4.Nutrimoist
Produk ini adalah krim multiguna untuk kulit yang diformulasikan dengan menggunakan kandungan herbal alami. Ada empat bahan utama yang terdapat dalam CNI Nutrimoist yaitu Panax Ginseng yang bisa membantu mengeringkan luka basah, Polygonum Multiflori untuk meredakan nyeri akibat bisul dan luka serta berfungsi sebagai bahan antiseptik, Polygonum Cuspidatum Sieb yang bisa mengurangi rasa panas akibat luka bakar, dan Angelicae Sinensis yang bisa melancarkan aliran darah serta melembabkan kulit. Sebagai antiseptic agent yang akan membunuh kuman & bakteri, sekaligus mencegah agar tidak berkembang biak. Kandungan nutrisinya membantu mempercepat regenerasi sel-sel kulit baru, sehingga proses penyembuhan bisa lebih cepat.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan pada Kulit yang Terbakar:
1.Mengoleskan pasta gigi
Ide untuk mengoleskan pasta gigi muncul karena pasta gigi dengan kandungan menthol akan memberikan efek dingin lebih lama. Namun nyatanya efek dingin hanya bersifat sementara dan sama sekali tidak membantu kesembuhan luka, malah memicu timbulnya infeksi pada luka.
2.Menaburkan tepung terigu
Penggunaan tepung terigu untuk pengobatan luka bakar tidak direkomendasikan oleh ahli kesehatan karena dapat menyebabkan infeksi dan belum adanya penelitian medis yang menyatakan bahwa tepung terigu dapat dijadikan sebagai pertolongan pertama pada luka bakar.
3.Jangan Mencabut Kulit yang Melekat
Kulit yang melekat pada luka bakar tidak boleh dicabut atau diangkat dengan paksa. Ini bisa menyebabkan lebih banyak luka dan meningkatkan risiko infeksi.
4.Jangan Menggunakan Kompres Panas:
Kompres panas dapat memperburuk kondisi luka bakar dan menyebabkan rasa sakit yang lebih parah.
5.Jangan Menutup Luka Bakar dengan Kapas:
Jangan menempelkan kapas atau serat-serat lain pada luka bakar karena bisa meningkatkan risiko infeksi.
Jika ketiga hal diatas dibiarkan, dapat memicu infeksi dan kerusakan kulit secara permanen.
Recent Comments