Lebih jauh tentang CNI Mixed Marketing Concept (MMC)

Question & Answer with Abrian Natan (CEO CNI Indonesia)

 

Q: Mixed Marketing Concept atau MMC, apa maksudnya?

A: Kami percaya, setiap perusahaan sekarang ini sedang menghadapi situasi yang tidak mudah.

Selain masalah Sosial dan Geo-Politik (khususnya di Indonesia yang akan mengadakan Pemilu di thn 2024), terjadi juga ‘ledakan’ Teknologi yang sangat luar biasa, sehingga membuka dan sekaligus ‘menutup’ banyak jenis usaha. Persaingan dirasa makin lama makin ketat.

Dalam situasi seperti ini, kami percaya bahwa hanya perusahaan yang Kreatif, Adaptif dan Fleksibel saja yang akan mampu menghadapi semua ‘gejolak’ tersebut.

Itu sebabnya CNI menciptakan suatu konsep Marketing yang sangat unik dan menarik, yang kami namakan sebagai: Mixed Marketing Concept (MMC).

MMC merupakan penggabungan keunggulan dari konsep pemasaran:

  • Tradisional (Offline dan Online).
  • Penjualan Langsung (Direct Selling) yang mencakup Penjualan Pribadi, Penjualan Berjenjang Terbatas (Limited Level) dan Penjualan Berjenjang (Multi Level).
  • Sistim ‘Franchise’.

Q: Apa bedanya dengan konsep MLM?

A: MLM adalah konsep penjualan berjenjang. Dalam MLM, setiap anggota diharapkan dapat merekrut orang sebanyak-banyaknya (siapa saja, di mana saja dan kapan saja) untuk menggunakan dan memasarkan produk dengan pola marketing bertingkat.

MMC tidak seperti itu. CNI tidak lagi membuka kesempatan untuk orang-orang menjadi anggota kapan saja dan di mana saja. Kesempatan untuk menjadi anggota CNI kelak hanya akan dibuka jika dirasa perlu di lokasi yang diperlukan.

Dalam hal ini, kelebihan konsep ‘Franchise’ akan kami terapkan (meski tidak benar-benar seperti konsep ‘Franchise’ pada umumnya).

Q: Ada yang bilang CNI hanya berganti baju saja tapi skema MLM-nya tetap dijalankan.

A: Tidak demikian juga. Beberapa keunikan dan kelebihan dalam sistim MLM memang akan diterapkan, tetapi sangat jelas, konsep MMC bukanlah MLM.

Q: Apakah ini yang membuat CNI berencana mengganti logo maupun identitas perusahaan?

A: Ya, transformasi yang dilakukan CNI ditandai dengan banyaknya perubahan. Perubahan mindset, cara berbisnis, distribusi produk, kebijakan, promo, pricing, marketing plan (RBC – Rancangan Bisnis CNI) dll, semuanya berubah, termasuk adanya Tim Manajemen yang masih berusia muda (Regenerasi).

Demikian juga dengan logo yang harus berubah. Ini menunjukkan komitmen kuat dari CNI untuk melakukan transformasi. Sudah 30 tahun lebih kita menggunakan logo dan konsep pemasaran yang lama. Inilah saatnya bagi CNI untuk benar-benar berubah (transformasi).

Q: CNI sudah dikenal lama dan besar sebagai perusahaan MLM. Lalu sekarang berubah total, bertransformasi. Optimis dengan perubahan ini?

A: Yes, 100%! Seseorang tidak akan mungkin mencapai tahap yang lebih baik kalau dia tidak berani berubah. Ada public figure yang dulu dikenal sebagai pesulap, sekarang jadi youtuber terkenal. Ada juga yang dari penyanyi, sekarang menjadi komedian populer. Mereka makin sukses karena berani berubah, bertransformasi.

Termasuk perusahaan. Satu perusahaan tidak akan bisa berkembang kalau tidak berani melakukan suatu perubahan besar. Ada perusahaan yang terkenal dengan produk crackers, sekarang besar dengan produk air mineralnya. Ada yang dari fashion kemudian merambah ke produk home care. Ada juga yang dulunya bank, sekarang terkenal dengan bisnis property dan retailnya.

We have to know ourselves’. Kita harus tau diri kita sendiri. Kelebihan dan kekurangannya. Kondisi kesehatan kita, yang paling tahu harus diri kita. Bukan dokter. Bukan keluarga. Bukan orang lain. Bagaimana caranya? Ya harus pelajari/amati. Rutin check up, perhatikan pola makan, dan lain-lain. Mau jaga berat badan juga begitu. Harus tahu kebiasaan makan setiap hari seperti apa yang bisa bikin berat badan naik atau turun.

Sejak MMC mulai disosialisasikan di bulan Agustus 2023 sampai sekarang, belum ada satu orang pun yang mengatakan bahwa konsep MMC CNI tidak bagus.

Ada yang masih agak ragu-ragu sebab mereka belum lihat hasilnya. Tapi orang yang menunggu hasilnya baru ikut, biasanya akan ketinggalan.

Q: Apa kelebihan pemasaran secara online dari MMC CNI dibanding kebanyakan bisnis online lainnya?

A: Memang betul, sekarang ini banyak pemilik toko offline karena merasa sepi, juga menjalankan usahanya secara online.Untuk menjalankan usaha secara online, juga tidak terlalu mudah.Mereka harus belajar sendiri cara membuka toko online, membuat kreasi konten (untuk sosmed) dan melakukan pengiriman barang (logistik) secara pribadi/perorangan.

Bagi mereka yang sudah punya cukup banyak follower di sosmed nya dan ingin memasarkan suatu produk, maka mereka harus mencari sendiri produknya.

Masalahnya, mencari produk itu bukan perkara mudah. Bagaimana jika produknya itu ilegal? Belum punya ijin BPOM/Depkes, belum ada ijin edar, tidak bayar pajak dsb?

Apalagi jika terjadi ‘perang harga’ (Undercutting). Harus dihadapi dan diatasi sendiri. Jika seseorang belum mempunyai banyak follower dan ingin menjual produknya sendiri, tentu jauh lebih sulit lagi.

Nah, di CNI, jika ada anggotanya yang ingin menjual produk CNI secara online, hal-hal tersebut tidak terlalu jadi masalah. CNI akan memberikan pelatihan bagaimana cara membuat toko online, membuat konten, dsb.

Bahkan CNI sendiri akan membuat konten produk untuk dipromosikan secara online dan para anggota dapat menggunakan konten (video atau foto) tersebut dalam akun sosmednya.

Semua produk-produk CNI tentunya sudah mempunyai ijin BPOM/Depkes, ijin edar, ijin Halal, membayar pajak dsb. Selain itu, yang paling penting adalah: produk CNI tidak mempunyai saingan secara langsung. Karena produk-produk CNI dibuat oleh CNI sendiri.

Memang betul, ada satu masalah yang dapat terjadi, yaitu masalah ‘perang harga’ atau ‘Undercutting’. Dalam hal ini CNI berkomitmen, untuk bersama dengan para mitranya mengatasi hal tersebut. Kami percaya masalah ini dapat diatasi, setidaknya diminimalisasi secara signifikan.

Persaingan yang dapat dilakukan adalah dalam hal kreativitas membuat konten, pelayanan yang maksimal dan responsif, hubungan yang baik dengan para konsumen dsb.

 

Baca juga artikel berikut : Tinggalkan MLM, CNI kini terapkan MMC