Perkembangan motorik adalah pertumbuhan fisik yang ditandai dengan penguatan tulang, otot, dan kemampuan suatu anak untuk dapat bergerak dan mengeksplorasi lingkungan disekitarnya. Perkembangan motorik juga terjadi secara bertahap dan akan berkelanjutan sesuai dengan usia dan stimulasi yang si Kecil dapatkan sejak dini.
Perkembangan motorik anak merujuk pada kemampuan dan kemajuan dalam penggunaan otot-otot tubuh untuk melakukan gerakan dan aktivitas fisik. Perkembangan motorik anak dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu perkembangan motorik kasar dan perkembangan motorik halus.
Perkembangan Motorik Kasar:
Nah, motorik kasar itu sendiri adalah kemampuan anak untuk dapat mengontrol gerakan tubuh menggunakan otot-otot besar yang ada pada lengan, kaki, dan badannya untuk melakukan gerakan seperti merangkak, berjalan, melompat, menendang, atau juga mengangkat barang.
Perkembangan motorik kasar melibatkan gerakan tubuh yang melibatkan kelompok otot besar. Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan motorik kasar pada anak:
-
- 0-3 bulan: Pada usia ini, bayi dapat menggerakkan lengan dan kaki secara refleks. Mereka juga bisa mengangkat kepala ketika mereka berbaring tengkurap.
- 4-6 bulan: Bayi dapat mengendalikan gerakan kepala mereka dengan lebih baik dan dapat membalikkan tubuh dari posisi tengkurap ke posisi telentang. Mereka juga mulai merangkak atau berguling.
- 7-12 bulan: Bayi mampu duduk tanpa dukungan, merangkak, berdiri dengan bantuan, dan berjalan dengan dukungan.
- 1-2 tahun: Anak-anak pada usia ini dapat berjalan dengan lebih stabil, naik tangga dengan bantuan, dan melempar bola dengan kemampuan yang meningkat.
- 2-3 tahun: Anak-anak dapat melompat, berlari, menendang bola, dan bersepeda dengan roda bantu.
- 4-5 tahun: Anak-anak pada usia ini mampu berjalan dengan keseimbangan yang baik, melompat dengan kedua kaki, bermain bola dengan lebih terampil, dan bersepeda tanpa roda bantu.
Perkembangan Motorik Halus:
- Kemampuan motorik halus adalah kemampuan untuk melakukan gerakan yang halus dan kompleks, yang biasanya melibatkan jari-jari tangan dan kaki. Beberapa contoh kemampuan motorik halus yang berperan dalam kemandirian anak adalah membuka pintu, menyikat gigi, mencuci tangan, melukis, menulis, menggambar, memotong, menyusun puzzle, atau memasukkan balok sesuai bentuknya serta membuka dan menutup kancing pakaiannya. Berikut adalah beberapa tahapan perkembangan motorik halus pada anak:
- 0-3 bulan: Bayi mulai meraih benda-benda yang dekat dengan mereka secara refleks.
- 4-6 bulan: Bayi dapat meraih dan memegang objek dengan tangan mereka dan memasukkan benda ke dalam mulut.
- 7-12 bulan: Bayi mulai menggunakan jari-jari mereka untuk meraih benda-benda kecil dan mulai mencoba mencoret-coret menggunakan krayon.
- 1-2 tahun: Anak-anak dapat memegang dan menggunakan sendok atau pensil dengan kemampuan yang meningkat. Mereka juga mulai memasukkan bentuk-bentuk ke dalam lubang yang sesuai.
- 2-3 tahun: Anak-anak dapat menggambar garis lurus sederhana, memasukkan puzzle sederhana, dan membuka penutup botol sederhana.
- 4-5 tahun: Anak-anak dapat menggambar bentuk yang lebih kompleks, memasukkan puzzle yang lebih rumit, dan mulai mengikat tali sepatu.
Perkembangan motorik anak juga bisa disebut dengan proses yang individual dan dapat bervariasi antara anak-anak. Jika sobat CNI memiliki kekhawatiran tentang perkembangan motorik anak, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli perkembangan anak untuk dapat evaluasi lebih lanjut.