Cabai merupakan salah satu buah dalam kategori sayuran yang sangat di sukai oleh kebanyakan orang dari berbagai belahan dunia. Kehadirannya dalam setiap menu makanan seakan-akan menjadi kewajiban yang tidak terelakkan, ibarat makan tanpa garam maka terasa hambar, begitu pula dengan cabai dan sambal. ujar penikmat makanan pedas.
Karena pedasnya yang sangat disukai oleh masyarakat inilah menjadikan tanaman cabai sebagai salah satu tanaman primadona para petani. Terlebih lagi jika budidaya tanaman ini dapat dikuasai dengan baik, terutama pada musim-musim dimana permintaannya tinggi.
Oleh karenanya, Pedasnya cabai memliki banyak manfaat dan keuntungan namun juga dapat menimbulkan kerugian. Jika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup akan membuat makanan terasa nikmat dan tubuh terasa lebih bugar, namun jika berlebihan malah akan menimbulkan masalah. Begitu juga dalam hal budidayanya, jika kurang tepat malah akan menimbulkan kerugian yang besar secara finansial.
Manfaat Cabai untuk Kesehatan Tubuh
Di balik rasanya yang pedas, ada banyak manfaat cabai untuk kesehatan, mulai dari melegakan hidung tersumbat, meningkatkan imunitas tubuh, hingga membakar lemak tubuh. Manfaat ini berasal dari beragam nutrisi penting di dalamnya.
Cabai mengandung beragam senyawa yang berperan sebagai antioksidan, seperti capsaicin, karotenoid, violaxanthin, dan lutein. Selain itu, cabai juga mengandung beberapa vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin B6, vitamin C, dan kalium.
Beragam manfaat cabai yang bisa diperoleh, antara lain:
1. Mengatasi hidung tersumbat
Salah satu manfaat cabai yang bisa langsung dirasakan adalah melegakan hidung tersumbat. Karena sensasi pedasnya, konsumsi masakan yang mengandung capsaicin, bisa meredakan pembengkakan dalam saluran napas dan mengencerkan lendir sehingga lebih mudah dikeluarkan.
2. Meredakan nyeri
Saat mengonsumsi cabai, endorfin dilepaskan sehingga rasa sakit dapat hilang. Beberapa rasa sakit yang dapat diredakan oleh cabai adalah neuropati diabetes (kerusakan yang terjadi pada pengidap diabetes akibat gula darah tinggi yang melukai saraf di seluruh tubuh) dan kejang otot pada bahu. Anda mungkin akan merasakan sensasi panas saat mengoleskan salep atau krim yang mengandung capsaicin, kandungan Capsaicin ini bekerja sama dengan reseptor rasa sakit sehingga muncul sensasi rasa panas yang membuat ujung saraf berhenti mengirim sinyal sensasi rasa sakit sehingga nyeri otot dan sendi yang Anda rasakan pun bisa menjadi berkurang.
3. Detoksifikasi
Cabai dapat membantu detoksifikasi gastrointestinal (infeksi pada usus perut) dalam mencerna makanan dan membuang zat-zat yang tidak terpakai oleh tubuh. Selain itu, cabai juga mampu meningkatkan pasokan nutrisi ke dalam jaringan tubuh.
4. Membantu menurunkan gula darah
Konsumsi cabai membantu menurunkan detak jantung dan mengurangi jumlah insulin yang dibutuhkan untuk mengontrol gula darah. Menurut peneliti Sibella King dalam News-medical.net, manfaatnya mungkin lebih terasa bagi mereka yang memiliki diabetes terkait gaya hidup.
Peserta studi mengonsumsi 30 gram pasta cabai ke dalam makanan mereka setiap hari. Selama penelitian, mereka diminta untuk mengamati “diet hambar” selama satu minggu, diikuti dengan “diet cabai” pada minggu kedua. Pada setiap kunjungan, peserta akan menjalani tes darah puasa mereka untuk glukosa, kolesterol dan insulin dan melakukan beberapa pengukuran tekanan darah. Hasilnya, makan cabai bermanfaat untuk mengendalikan gula darah mereka dan mungkin mengarah pada pengurangan faktor risiko penyakit kardiovaskular.
5. Menjaga kesehatan jantung
Studi dalam Journal of the American College of Cardiology mengungkapkan, orang yang makan cabai secara teratur dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung. Para peneliti menganalisis diet dan catatan kesehatan dari sekitar 22.000 orang yang tinggal di Italia selatan dan memantau selama sekitar delapan tahun. Orang yang makan cabai lebih dari empat kali seminggu, memiliki sepertiga kemungkinan lebih untuk meninggal karena penyakit jantung dibandingkan mereka yang jarang atau tidak pernah makan cabai pedas. Cabai memiliki efek panas dari senyawa yang disebut capsaicin. Ini dapat membantu meredam peradangan dan proses berbahaya lainnya yang terlibat dalam penumpukan plak lemak di arteri.
6. Membunuh sel kanker
Menurut penelitian dalam jurnal Future Oncology, capsaicin telah terbukti memiliki peran sebagai penekan tumor untuk kanker prostat. Capsaicin berpotensi menekan pertumbuhan sel karsinoma prostat manusia secara in vitro dan in vivo.
Studi lain dalam Cancer Research menemukan bahwa capsaicin menghambat pertumbuhan sel kanker prostat pada tikus dan membiarkan sel-sel sehat tidak terluka. Dalam sebuah penelitian, kandungan antioksidan pada cabai mampu membunuh beberapa sel kanker, termasuk kanker usus besar, hati, paru-paru, dan pankreas. Namun, manfaat cabai dalam mengobati kanker dan keamanannya masih perlu diteliti lebih lanjut.
Meski memiliki banyak manfaat kesehatan, konsumsi cabai tetap perlu berhati-hati. Bagi sebagian orang, terutama penderita sindrom iritasi usus besar, konsumsi cabai justru bisa menyebabkan sakit perut dan diare. Untuk mengurangi risiko efek samping dari konsumsi cabai, sebaiknya batasi asupan cabai, maksimal setengah cangkir per hari.
Bagi Anda yang merasa kepedasan setelah mengonsumsi makanan yang mengandung cabai, minumlah susu atau konsumsilah makanan bertepung, seperti roti, untuk meredakan rasa pedas.
7. Memberikan keuntungan secara ekonomi
Begitu digemarinya cabe sebagai makanan pelengkap wajib pada setiap hidangan di masyarakat, tentunya membuat permintaan cabai segar cukup tinggi. Hal ini menjadi peluang besar untuk memproduksi cabai, apalagi di tunjang dengan pengetahuan tentang budidaya yang cukup dan kemampuan dalam menganalisa pasar. Karena jika tidak tepat, malah akan menimbulkan kerugian yang cukup besar.
Schoville Heat Unit (SHU)
Untuk mengetahui tingkat kepedasan rasa cabai, dapat di ukur berdasarkan Shoville Heat Unit yang di cetuskan oleh Wilbur Scoville, yang bekerja sebagai seorang apoteker. Cara pengujiannya melalu test organoleptik. Namun saat ini pengujian SHU sudah tidak lagi menggunakan indera manusia, tetapi melalui HPLC (high performance liquid chromatography).
BUDIDAYA CABE
Secara umum tanaman cabe memiliki SYARAT TUMBUH Sbb :
• Tanah berstruktur remah/gembur dan kaya akan bahan organik.
• Derajat keasaman (PH) tanah antara 5,5 ‐ 7,0
• Tanah tidak becek / ada genangan air
• Lahan pertanaman terbuka atau tidak ada naungan.
• Curah hujan 1500‐2500 mm pertahun dengan distribusi merata.
• Suhu udara 16° ‐ 32 ° C
• Saat pembungaan sampai dengan saat pemasakan buah, keadaan sinar matahari cukup (10 ‐ 12 jam).
Seiring dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini, membuat teknis budidaya cabe yang dapat dilaksanakan menjadi lebih mudah dan dapat disesuaikan dengan tujuan dari usaha budidaya cabe itu sendiri. Lalu apa saja cara-cara yang dapat dilakukan untuk membudidayakan dan perawatan yang tepat agar dapat mencapai hasil yang diinginkan.
1. Hidroponik
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan |
Kekurangan |
Optimalisasi lahan |
Persiapan Biaya produksinya besar |
Tidak memerlukan lahan yg subur |
Tanaman mudah stress |
Dapat berproduksi sepanjang tahun |
Jika ada Pathogen lebih mudah menyebar |
Periode tanam lebih pendek |
Tergantung erat dengan tangan manusia |
Lebih mudah menjaga hasil produksi |
Perawatan Ekstra Intensif |
Pengendalian HPT lebih mudah |
Ada beberapa macam sistem hidroponik cair atau kultur air, yaitu Nutrient Film Technique (NFT), Dynamic Root Floating (DRF), the Deep Flow Technique (DFT) dan Aeroponic (Jensen 1990; Jensen dan Collins 1985; Kao 1990). Yang sering dilakukan oleh masyarakat karena kemudahannya untuk di adopsi adalah cara NFT.
Pada sistem ini, lapisan tipis larutan nutrisi mengalir melalui bedengan atau talang yang berisi akar-akar tanaman. Larutan bersirkulasi secara terus menerus selama 24 jam atau diatur pada waktu-waktu tertentu dengan pengatur waktu. Sebagian akar tanaman terendam dalam larutan nutrisi tersebut, sebagian lagi berada di atas permukaan larutan. Lingkungan akar yang ideal merupakan faktor penting dalam peningkatan produksi tanaman
2. Pot atau Polybag
Ukuran pot/polybag besar yang dianjurkan adalah 40×50 cm. Penanaman atau pemindahan bibit dari polybag kecil ke polybag besar sebaiknya dilakukan pada sore hari agar bibit mempunyai waktu yang cukup untuk beradaptasi dengan media di malam hari.
Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan |
Kekurangan |
Optimalisasi lahan |
Persiapan Biaya produksinya besar |
Tidak memerlukan lahan yg subur |
Umur produksi hanya 3 Tahun |
Dapat berproduksi sepanjang tahun |
Drainase perlu perhatian intensif |
Lebih mudah menjaga hasil produksi |
|
Pengendalian HPT lebih mudah |
3. Kebun, Ladang atau Tegalan
Kelebihan |
Kekurangan |
Pra tanam yang mudah dan murah |
Waktu pra tanam panjang |
Umur tanaman panjang |
Rentan serangan OPT |
Media Persemaian
Agar tumbuh optimal dan memiliki populasi cabai yang cukup memadai pada kebun kita, lakukan dahulu persemaian benih cabai di tempat khusus, seperti polybag, pot tray, cocopeat ataupun media semai cetak. Bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat mediai yaitu : Tanah, Kompos, Arang Sekam dan Plant Catalyst dengan perbandingan 1:1:1 sebanyak 1 ton +1/2 kg PlantCatalyst. Pada umur 7 Hss dan 14 Hss, lakukan penyemprotan sebanyak 1 gr/l pada pagi atau sore hari.
Teknik Fertigasi Hidroponik
Diantara banyaknya cara dalam budidaya cabai hidroponik, teknik fertigasi yang selalu dipilih oleh para pengusaha. Fertigasi adalah proses di mana pupuk dilarutkan, diencerkan dan didistribusikan bersama dengan air melalui sistem irigasi mikro. Sistem ini memungkinkan pemberian pupuk dalam jumlah yang benar sesuai dengan kekurangan unsur hara tanaman. Proses fertigasi dapat mengurangi erosi tanah, meminimalkan risiko akar tertular penyakit yang ditularkan melalui tanah, mengurangi konsumsi air, mengurangi jumlah pupuk yang digunakan, meningkatkan nutrisi yang diserap oleh tanaman, dan mengontrol waktu dan kecepatan pelepasan pupuk yang tepat.
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN CABE
1. Thrips parvispinus ( Kutu Daun, Kemreki )
Gejala Serangan pada permukaan bagian bawah daun yang terserang berwarna keperakan selanjutnya menjadi kecoklatan, daun tampak keriput dan melengkung ke atas.
2. Bemisia Tabaci
Karakter kutu kebul berkoloni, bersembunyi dibawah permukaan daun secara berkelompok. Namun tidak jarang juga yang menempel pada bagian tanaman lainnya, seperti pada buah, cabang dan batang tanaman, terutama pada batang muda atau pucuk tanaman. Siklus hidup kutu kebul yaitu mulai dari telur hingga menjadi serangga dewasa pada tanaman sehat rata-rata berlangsung selama 24 hari. Satu ekor kutu kebul betina mampu bertelur antara 50 sampai 400 butir dalam sekali bertelur. Stadium telur rata-rata berlangsung selama 6 hari. Stadium nimfa rata-rata berlangsung selama 9 hari.
3. Aphis gossypii / Aphid
Kerugian yang diakibatkan oleh aphid sebagai hama berkisar antara 6-25% dan sebagai vektor dapat mencapai kerugian lebih dari 90%. Tanaman yang terserang kutu daun persik menjadi keriput, pertumbuhan tanaman kerdil, warna daun kekuningan, terpuntir layu dan akhirnya mati. Kutu daun ini merupakan vektor lebih dari 150 strain virus, terutama penyakit virus CMV dan PVY. Ledakan hama biasanya terjadi pada musim kemarau. Hama ini hidupnya berkelompok dan berada dibawah permukaan daun. Menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan daun muda dan bagian pucuk tanaman. Cairan yang dikeluarkan kutu daun ini mengandung madu yang dapat mendorong tumbuhnya cendawan jelaga pada daun sehingga menghambat proses fotosintesis.
4. Tungau
Daun-daun menggulung ke bawah seperti dilinting sepanjang tulang daun, permukaan bawah daun berwarna tembaga kecoklatan dan mengkilat. Buah tidak berkembang dengan normal dan kulitnya dilapisi warna coklat keras. Bila serangan parah keseluruh pertanaman nampak kemerahan, lalu menggering dan tanamanpun jadi mati.
5. Musuh Alami
Predator Menochilus sexmaculatus atau yang sering disebut sebagai kumbang koksi mampu memangsa 200-400 ekor larva kutu putih per hari.
Lihat zoom special training dengan berbagai pembahasan plant catalyst disini!
Untuk mengetahui produk Plant Catalyst klik disini!